Saturday, December 26, 2009

Chapter four

Tiada hari terlewatkan tanpa ber-SMS dengan Lisa-ku, gadis pujaanku. Hanya ada satu yang mengganjal dihati kala itu, aku belum mendengar dia berbicara langsung di telephone, selama ini hanya SMS satu-satunya penghubung antara aku dan Lisa-ku. Pernah aku mengirim SMS permohonan agar aku bisa mendengar suara dia langsung tapi tetap saja Lisa-ku tidak mau berbicara langsung di telephone, malah Lisa-ku mengancam kalau aku memaksanya terus Lisa-ku tidak akan mau kirim SMS lagi, lebih baik aku mengalah daripada aku kehilangan pujaanku, LISA WIRANATA.

Perjalanan hidup kadang tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Baru beberapa minggu aku merasa sangat dekat dengan Lisa-ku, aku harus berpisah sementara karena Lisa-ku ditugaskan ke PARIS, kota yang penuh dengan segala keindahan dan godaan, terus terang waktu itu aku takut sekali kehilangan Lisa-ku, kuungkapkan rasa kekuatiranku padanya, saat itu kubilang padanya : "Mungkin kamu akan merasa betah tinggal disana karena disana banyak bule-bule ganteng" kataku, tapi Lisa-ku menenangkanku dengan kata-kata : "AA kalau aku mau sama orang bule, ngapain jauh-jauh, dikantorku juga banyak orang bule-nya, paling juga AA yang begitu, setelah aku pergi AA mencari wanita lain pengganti aku" begitu katanya. Oh.. iya, Lisa-ku memanggilku dengan panggilan AA mungkin karena dia tahu aku berasal dari kota Bandung. Lisa-ku tidak akan lama disana katanya paling-paling cuma satu bulan, tapi untuk aku sama saja dengan setahun. Aku hanya bisa menerima karena aku tidak mempunyai hak apa-apa untuk melarang, apalagi memang itu pekerjaan Lisa-ku.

Lisa-ku pergi ke PARIS tanpa meninggalkan nomor telephone yang bisa aku hubungi bahkan ponselnya pun dititipkan ke adiknya, sempat aku tanya siapa nama adiknya?, Lisa-ku mengatakan kalau adiknya bernama WILLY WIRANATA. Setalah kepergian Lisa-ku ke PARIS, aku merasa kehilangan yang begitu besar, hidupku kembali menjadi seperti yang dulu, hampa & sepi. Suatu hari aku iseng mencoba menghubungi nomor Lisa-ku, siapa tahu Lisa-ku sudah kembali ke Indonesia tapi tidak memberitahu aku untuk membuat surprise. ketika kuhubungi nomor ponsel Lisa-ku ternyata aktif, kutunggu sampai ada yang mengangkatnya, terdengar suara diujung telephone sana suara laki-laki ternyata benar saja kata Lisa-ku kalau ponselnya dititipkan ke adiknya WILLY WIRANATA, sekalian saja aku berkenalannya. WILLY WIRANATA menanyakan siapa & tinggal dimana aku ini, lalu kujawab : "Namaku Theo temannya cici LISA WIRANATA dan aku tinggal di Tangerang. WILLY WIRANATA berjanji akan menyampaikan pada cici-nya kalau nanti sudah pulang dan tak lupa akupun mengucapkan terima kasih.

( Bersambung ke Chapter five )

No comments:

Post a Comment